"Di antara baiknya, indahnya keislaman seseorang adalah yang selalu meninggalkan perbuatan yang tidak ada manfaatnya." (HR Tirmidzi)
Perbuatan yang tidak ada manfaatnya adalah sama dengan perbuatan yang tidak direncanakan. Jika perbuatan itu tidak pernah direncanakan, maka tidak termasuk dalam kategori manajemen yang baik. Allah sangat mencintai perbuatan-perbuatan yang ter-manage dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari firman Allah,
"Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." (QS. Ash Shaaff:4)
Pengertian kokoh di sini adalah adanya sinergi yang rapi antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Jika hal ini terjadi, maka akan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Dalam Al-Qur'an surat at-Taubah ayat 71, Allah berfirman, "Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan wanita, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."
Pendekatan manajemen merupakan suatu keniscayaan. Sejak awal, Islam telah mendorong umatnya untuk mengorganisasikan setiap pekerjaan dengan baik.
Jadi, dalam ajaran Islam, manajemen telah diterapkan sejak zaman
Rasulullah SAW, bahkan sejak nabi-nabi terdahulu. Pembagian tugas-tugas
telah mulai dibentuk. Walaupun Rasulullah sendiri tidak menyatakan bahwa
hal ini adalah sebuah proses manajemen, namun aspek-aspek manajemen
secara nyata telah dilakukan.
Ali bin Abi Thalib ra. menggambarkan betapa kebatilan yang diorganisasikan dengan baik akan mengalahkan kebaikan yang tidak diorganisasi dengan baik,
"al haqqu bi laa nidzaam, yaghlibuhul-bathil bi an-nidzam"
"Kebenaran yang tidak terorganisir dengan baik dapat dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir dengan baik."
Inti pelajaran dari pernyataan Ali bin Abi Thalib ra. tersebut adalah untuk mendorong kaum muslimin agar dalam melakukan sesuatu yang haq, hendaknya diorganisasikan secara baik. Dominasi kemunkaran itu sering terjadi, bukan karena kuatnya kemunkaran itu, tetapi karena tidak terorganisirnya kekuatan yang haq!
0 comments:
Post a Comment